MANAJEMEN
RESIKO INVESTASI
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan
terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian
risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain
adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi
efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko
tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul
oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum.Manajemen
risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan
menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko
adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang
yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat.Hal ini
dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan
segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen
risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam
manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi
A. PENGERTIAN
RESIKO
Risiko
adalah bahaya,
akibat
atau konsekuensi
yang dapat terjadi akibat sebuah proses
yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Dalam bidang asuransi,
risiko dapat diartikan sebagai
suatu keadaan ketidakpastian, di mana jika terjadi suatu keadaan yang tidak
dikehendaki dapat menimbulkan suatu kerugian.
B.
MACAM-MACAM
RESIKO
Macam-macam
risiko yang umum di kenal dalam usaha asuransi antara lain meliputi:
·
Risiko murni atau pure risk adalah
ketidakpastian terjadinya suatu kerugian atau dengan kata lain hanya ada suatu
peluang merugi dan bukan suatu peluang keuntungan. Risiko murni adalah suatu
risiko yang bilamana terjadi akan memberikan kerugian dan apabila tidak terjadi
maka tidak menimbulkan kerugan namun juga tidak menimbulkan keuntungan. Risiko
ini akibatnya hanya ada 2 macam: rugi atau break event, contohnya adalah
pencurian, kecelakaan atau kebakaran.
·
Risiko spekulatif atau speculative risk adalah
risiko yang berkaitan dengan terjadinya dua kemungkinan, yaitu peluang
mengalami kerugian financial atau memperoleh keuntungan. Risiko ini akibatnya
ada 3 macam: rugi, untung atau break event, contohnya adalah investasi saham di
bursa efek, membeli undian dan sebagainya.
·
Risiko individu atau individual risk adalah
kemungkinan-kemungkinan yang terjadi pada kehidupan sehari-hari. Misalnya
risiko yang akan tibul bila kita memiliki rumah, mobil, melakukan investasi
usaha, atau menyewa apartemen. Risiko ini di bagi ke dalam tiga macam risiko,
yaitu:
•
Risiko pribadi atau personal risk, adalah risiko yang
mempengaruhi kapasitas atau kemampuan seseorang dalam memperoleh keuntungan,
cotohnya adalah mati muda, uzur, cacat fisik, dan kehilangan pekerjaan.
•
Risiko harta atau property risk adalah risiko
terjadinya kerugian keuangan apabila kita memiliki suatu benda atau harta.
Yaitu adanya peluang harta tersebut untuk hilang, di curi, atau rusak.
Kehilangan suatu harta dapat di bedakan menjadi dua jenis:
§ Kerugian
langsung atau direct losses terjadi apabila harta kita hilang atau rusak.
Kerugian finansial terjadi karena kita kehilangan nilai dari harta tersebut,
uang yang kita investasikan di dalamnya dan biaya yang di gunakan untuk
menggantikannya.
§ Kerugian
tidak langsung atau indirect losses (consequential) adalah setiap kerugian yang
terjadi akibat kerugian asal (original losses). Contoh dari kerugian ini adalah
kehancuran rumah karena bencana alam sehingga kita harus mengeluarkan biaya
untuk tempat tinggal sementara dan renovasi rumah.
•
Risiko tanggung gugat atau liability risk adalah risiko
yang mungkin kita alami atau derita sebagai tanggung jawab akibat kerugian atau
lukanya pihak lain. Jika kita mennggung kerugian seseorang, maka kita harus
membayarnya, sehingga kerugian pihak lain menyebabkan kita mengalami kerugian
finansial. Contohnya adalah memberi ganti rugi kepada orang akibat anda
menabraknya.
C.
RESIKO DAN DIVERSIFIKASI
Diversifikasi dilakukan untuk mengurangi risiko.
EFEK DIVERSIFIKASI PORTOFOLIO
1. Aset
Yang Independen
Misalnya portofolio dengan N asset yang independen satu sama
lain. Risiko asset diukur dengan standar deviasi, sehingga tingkat keuntungan
asset yang diharapkan dan risiko asset tersebut adalah
Tingkat
keuntungan yang diharapkan = E(Ri) = (R1),…,(RN)
Risiko
asset = si = s1,…,sN
Misalkan asset tersebut mempunyai ukuran satu sama yang
lainnya, tingkat keuntungan yang diharapkan untuk portofolio tersebut dan
risikonya adalah
E(Rp) = (1/N)
R1 + … + (1/N) RN
= (R1 + … + RN ) / N
sP2 = (1/N)2s12 + … + (1/N)2sN2 + 2 (1/N) (1/N) s12 + … + 2 (1/N) (1/N ) sij
dimana i ≠
j ;
E(Rp) = tingkat keuntungan yang diharapkan untuk
portofolio
R1…N = tingkat keuntungan asset 1 sampai
N
sP2 =
varians portofolio atau standar deviasi dikuadratkan
sij =
kovarians antara saham i dengan j
N = jumlah asset
Karena
asset tersebut independen satu sama lain, maka kovarians antar asset sama
dengan nol, maka
sP2 = (1/N)2s12 + … + (1/N)2sN2
sP2 = (1/N)2( s12 + … + sN2 )
Misalkan asset tersebut sama satu
sama lainnya ( identically distributed )
s12 = s22 = sx2 = s2
sehingga risiko portofolio dapat dituliskan seperti
sP2 = (1/N)2(Ns12)
sP2 = (s2/N)
Risiko portofolio ( diukur melalui variansnya ) adalah
varians asset individual dibagi dengan jumlah asset. Hasil tersebut menunjukkan
jika N menjadi semakin besar, maka risiko portofolio akan semakin turun.
Jika N
tidak terhingga ( Nà¥
), maka risiko portofolio akan menjadi nol.
Dengan
kata lain, portofolio ini mempunyai tingkat keuntungan yang pasti (tidak ada
kemungkinan penyimpangan)
Probabilitas
|
Keuntungan (Rp)
|
Tingkat Keuntungan
|
Varians
|
|
(1)
|
(2)
|
(3) = (1) x (2)
|
(4) = (1) x (3) - 475 )2
|
|
A
B
C
|
0,25
0,5
0,25
|
200
500
700
|
50
250
175
|
18.906,25
312,5
12.656,25
|
1,00
|
475
Standar deviasi =
|
31.875
Ö31.875
= 178,5357
|
Misalkan kita melakukan investasi di
suatu asset.
Perhitungan Standar Deviasi
Tabel yang menunjukkan efek
diversifikasi ( asset independen ), risiko denan satu asset, kemudian
portofolio dimulai dengan 10 aset sampai dengan jumlah asset yang tidak
terhingga.
Jumlah asset
|
Risiko ( varians )
|
1
10
100
1000
10000
100000
Tidak Terhingga
|
31.875
3.187,5
318,75
31,875
3,1875
0,31875
0
|
jika asset
independen satu sama lain, risiko akan cenderung nol, jika kita memperluas
asset menjadi tidak terhingga jumlahnya.
2.
Asset Yang Tidak Independen
Kembali ke
permasalahan di muka,yaitu kita memunyai portofolio yang terdiri dari N aset
,tetapi aset tersebut berkaitan ( berkorelasi atau tidak independen) satu sama
lain.Kita ingin melihat tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari
portofolio tersebut.Sama seperti sebelumnya,aset-aset tersebut mempunyai ukuran yang
sama,distribusi yang sama,dengan risiko yang sama.
Tingkat
keuntungan dan risiko bisa dituliskan sebagai berikut:
E(RP) = (1/N) R1+…+(1/N)RN
=(R1+…+RN)/N
σp 2 = (1/N)2 σ 1 2 +..+(1/N)2 σ n 2 + 2 (1/N)(1/N) σ12
+…+2(1/N)(1/N) σ ij
dimana I ≠J
Perhatikan
bahwa karena aset-aset tersebut tidak independen satu sama lain,maka ada
kovarians atau korelasi antar aset. Karena itu, ke dua (yang memuat kovarians
antar aset) tidak bisa
dihilangkan.Risiko portofolio dalam situasi adalah penjumlahan dari varians
setiap aset dengan varians antar aset.
Jika aset tersebut independen satu sama lain, kovarians
akan sama dengan nol. Risiko portofolio
akan sama dengan formula risiko portofolio dengan aset independen yang ada.
σp2
=[(1/N)
σi2] + [((N-1)/N)
σij]
|
3.
Risiko Total, Risiko Sistematis, dan
Risiko Tidak Sistematis
Markowitz mengembangkan model dua
parameter, yaitu rata-rata keuntungan (mean) dan deviasi standar dari mean
keuntungan tersebut. Rata-rata tingkat keuntungan merupakan tingkat keuntungan
yang diharapkan, sedangkan deviasi standar merupakan indicator risiko.Semakin
besar deviasi standar, semakin besar risiko suatu investasi.Hak ini menunjukan
bahwa diversifikasi bisa mengurangi risiko, portofolio yang efisien (efficient
set atau portofolio yang optimal) bisa dibentuk.
Sharpe (1963) mengembangkan model
indeks tunggal yang dapat mendekomposisi risiko total (yaitu deviasi standar)
ke dalam risiko unik perusahaan (risiko yang bisa dihilangkan melalui
diversifikasi disebut juga risiko tidak sistematis) dan risiko pasar (risiko
yang tidak bisa dihilangkan melalui diversifikasi disebut juga risiko
sistematis)
Risiko
total = risiko sistematis + risiko tidak sitematis
Bagan ini menunjukkan dekomposisi risiko
total ke dalam risiko sistematis dan risiko tidk sistematis.
Gambar diatas menunjukkan bahwa risiko
portofolio, yang dihitung dengan standar deviasi, menunjukkan penurunan yang semakin
melambat, dengan ditambahnya jumlah sekuritas.
Gambar tesebut
menunjukkan bahwa untuk risiko total, ada sebagian risiko yang bisa dihilangkan
dengan diversifikasi disebut risiko tidak sistematis atu risiko pasar. Tapi ada
juga yang tidak bisa dihilangkan denga diversifikasi dan disebut dengan risiko
sitematis.
4.
Ilustrasi Risiko Yang Bisa dan Yang
Tidak Bisa Didiversifikasikan
•
Contoh
risiko bisa didiversifikasi(risiko tidak sistematis) :Misalkan kita memegang
saham Astra kemudian pabrik Astra mengalami kebakaran yang mengakibatkan
penurunan keuntungan. Dengan demikian kita megalami kerugian karena saham
perusahaan mengalami penurunan. Namun disisi lain kita juga mempunyai saham
Indomobil sehingga kita mempunyai portofolio dari saham Astra dan Indomobil.
Berita buruk Astra menjadi berita baik Indomobil. Pasokan Astra berkurang dan
Indomobil meningkat, dengan begitu kerugian saham di Astra bisa dikompensasi
oleh keuntungan dari Indomobil.
•
Contoh
risiko yang tidak bisa didiversifikasi ( risiko sistematis ) : Misalkan terjadi
resesi perekonomian di Indonesia sehingga permintaan terhadap produk-produk
Indonesia melemah. Menyebabkan penjualan mobil mengalami penurunan baik Astra
maupun Indomobil sehingga harga saham keduanya juga mengalami penurunan àcara menurunkan dengan memasukan asset dari luar negeri.
5.
Dekomposisi Risiko Total
Risiko total dapat didekomposisi ke
dalam risiko sistematis dan risiko tidak sistematis
si2 = bi2sM2 + se2
si2 =
varians atau deviasi standar dikuadratkan dari return asset i
bI =
risiko sistematis asset i
sM2 =
varians atau deviasi standar dikuadratkan dari return pasar (market)
se2 =
varians error atau risiko tidak sistematis dari asset i
Risiko
sistematis dan risiko tidak sistematis dihitung melalui regresi dengan model
pasar (market model)
Ri
= ai + bi RM + ei
Ri = return asset i
ai =
intercept
bi =
koefisien regresi ( risiko sistematis )
RM = return pasar
ei = residual
Salah satu
output dari hasil regresi adalah varians error, yang dapat digunakan
sebagai
indicator risiko tidak sitematis
Cara melakukan diversifikasi yang baik:
•
Jangan melakukan diversifikasi dalam
instrumen – instrumen yang memiliki karakter yang sama.
•
Membandingkan karakter suatu instrumen
investasi dalam hal potensi return, risiko dan likuiditas.
•
Selalu sediakan uang untuk investasi.
Diversifikasi yang berlebihan akan memiliki dampak negatif, yaitu:
•
Kesulitan untuk mengontrol perkembangan investasi.
•
Pertumbuhan investasi kurang memuaskan.
•
Munculnya biaya-biaya yang tidak
terduga.
D.
PENGUKURAN DAN PERHITUNGAN
Dimensi yang diukur:
1.
Frekuensi / tingkat kemungkinan / likelihood /ukuran kuantitas risiko.
seberapa
besar kemungkinan (probabilitas) risiko akan terjadi.
Ada 5
(lima) kategori probabilitas risiko:
•
Paling
kecil kemungkinan terjadinya (very
rare);
•
Jarang
(rare);
•
Mungkin
(possible);
•
Sangat
mungkin (likely); dan
•
Hampir
pasti (almost certain).
2.
Tingkat keparahan (severity) / dampak / akibat /
ukuran kualitas risiko.
berapa besar akibat yang ditimbulkan apabila risiko
benar-benar terjadi.
Ada 5 (lima) kategori dampak risiko:
•
Tidak signifikan (insignificant);
•
Minor (minor);
•
Moderat (moderate);
•
Mayor
(major) ; dan
•
Katastropik
(catasthropic).
Ada juga yang menambahkan ukuran ketiga, yakni:
Kecenderungan atau trend
Dari pengukuran yang mencakup dua
dimensi tersebut paling tidak akan diketahui:
•
Nilai
rata-rata dari kerugian selama suatu periode anggaran.
•
Variasi
nilai kerugian dari suatu periode anggaran ke periode anggaran yang lain.
•
Dampak
keseluruhan dari kerugian-kerugian tersebut, terutama risiko yang
ditanggung sendiri (retensi sendiri).
Ukuran Risiko :
1.
Nilai Hipotetis / Teoretis / Notional Amount
menentukan batas atas besarnya nilai yang menghadapi
risiko.
Contoh:
PT Antam akan
menjual emas dua bulan lagi. PT Antam sudah membuat kontrak volume penjualan. Harga
dalam USD mengikuti harga saat pengiriman emas. Risiko apa yang dihadapi?
2.
Sensitivitas
mengukur
penyimpangan target sebagai akibat pergerakan satu unit variabel pasar.
Atau dengan kata lain, seberapa sensitif suatu eksposur
apabila factor penentu mengalami perubahan. Misalnya :
et = 1,2 + 0,8 ∆ it
di mana:
et = perubahan nilai tukar
∆ it = perbedaan suku bunga antar mata uang
0,8 = koefisien
yang merupakan sensitivitas dalam persamaan ini.
Untuk
menggunakan sensitivitas sebagai ukuran risiko, kita perlu menetapkan paling
tidak dua variabel, yakni
•
Variabel dependen yg diukur tingkat
risikonya
•
Variabel independen yg bisa
mempengaruhi munculnya risiko
3.
Volatilitas
Mengukur seberapa besar harga,
tingkat pengembalian, atau variable lain berfluktuasi.Semakin tinggi fluktuasi
atau gejolak suatu variabel, semakin tinggi pula tingkat risikonya. Variabel
yang bebas risiko (risk free)tidak
mengalami fluktuasi.
Ada 2 ukuran volatilitas yang sering
dipakai, yakni :
·
Jangkauan
(range selisih antara
kemungkinan hasil tertinggi dan hasil terendah. Semakin besar
jangkauan, semakin besar pula risiko dari asset yang bersangkutan.
·
Standar deviasi menunjukkan besarnya penyimpangan dari nilai
ekspektasinya.
Contoh:
Periode
Portofolio
A Portofolio B
1
11,6%
8,0%
2
11,1%
10,0%
3
11,8%
12,4%
4
10,7%
16,0%
5
11,0%
17,8%
Rata-rata
11,24%
12,84%
Std
deviasi 0,45%
4,45%
Semakin tinggi
standar deviasi, semakin tinggi ketidakpastian atau risiko semakin
besar.Perhitungan standar deviasi dapat menggunakan 2 jenis data: data historis
dan data hasil peramalan.
Penggunanan
data hitoris harus
memperhatikan 2 (dua) syarat, yakni:
·
Ada
tingkat derajat kebebasan data (degree
of freedom) yang harus dipenuhi. Derajat kebebasan adalah jumlah
data dikurangi jumlah variabel. Sebaiknya, paling tidak 30 yang berarti
perhitungan standar deviasi dengan satu variabel membutuhkan paling tidak 31
data.
·
Perlu
periode yang cukup panjang supaya bisa mencakup siklus yang penuh.
Berkaitan dengan manajemen risiko,
direksi perlu menetapkan expected risk
dan unexpected risk.
4.
Penyimpangan
Bawah
Jenis penyimpangan bawah:
·
Besarnya
dampak negatif tidak tercapainya ekspektasi.
·
Value at Risk (VaR)à mengukur kerugian maksimum yang
bisa terjadi dari suatu aset atau investasi selama periode tertentu dengan
tingkat keyakinan (confidence level)
tertentu.
Dilihat dari tingkat kesulitan,
keempat ukuran risiko di atas dapat diurutkan sebagai berikut:
·
Notional
paling mudah.
·
Sensitivitas
sedikit lebih sulit tetapi tetap banyak
digunakan karena mudah dipahami dan dikomunikasikan
·
Volatilitas
jarang digunakan karena penghitungannya
relatif sulit dan hasil penghitungannya sangat sensitif terhadap asumsi dan
data yang digunakan. Banyak digunakan oleh investor pasar dana(financial market).
·
Penyimpangan
Bawah paling sulit, tetapi metode VaR
banyak digunakan di perbankan.
Faktor Penentu Risiko:
·
Pengalaman
yg tdk berpengalaman cenderung underestimate
atau over estimate.
·
Pengetahuan terkait masalah akurasi dalam penetapan
risiko
·
Posisi
tergantung posisi dalam perusahaan
·
Status
Keuangan makin kaya, semakin tidak
peduli pada risiko yang dampaknya tidak besar
·
Kemampuan
mempengaruhi hasil
·
Sifat
asimetris
PENGUKURAN DAMPAK SECARA KUALITATIF
Risiko diukur dengan
mempertimbangkan dampaknya bagi perusahaan walaupun tidak diketahui persis
berapa nilainya dalam satuan uang.Dampak risiko dikategorikan dalam 5
kelompok seperti telah disampaikan sebelumnya, yakni:
·
Tidak signifikan (insignificant);
·
Minor (minor);
·
Moderat (moderate);
·
Mayor (major) ; dan
·
Katastropik (catasthropic).
EKSPOSUR
KORPORAT (TOTAL)
Obyek yang perlu diukur, dimonitor, dan
dikendalikan terhadap risiko; dan obyek tersebut mencerminkan kinerja
perusahaan secara keseluruhan.
Yang diukur
dari Risiko Korporat:
1.
Nilai Perusahaan
Sesuai dengan tujuan pengelolaan
perusahaan, maksimisasi nilai perusahaan(maximizing
value of the firm).
Ukurannya:
·
pertumbuhan harga saham (perusahaan
public)
·
present value (PV) dan pertumbuhan dari expected
cash flow.
Expected
cash flow merupakan
cerminan harapan kontinyuitas perusahaan.
Namun demikian, perlu disadari
adanya kemungkinan perusahaan mempermainkan nilai perusahaan dan kekayaan
pemegang saham (manipulasi). Perminan angka ini dimungkinkan karena:
·
Ekspektasi
adalah subyektif
·
Tingkat risiko yang dihitung tergantung
model perhitungan.
·
Ada
gaduh (noise) yang mempengaruhi
Eksposur Korporat dipengaruhi oleh
salah satu prinsip pendirian perusahaan, yakni going concern karena dua hal utama:
Manajemen cenderung jangka pendek, tidak seperti investor
Manajemen memaksimisasi kinerja
jangka pendek dengan mengorbankan kinerja jangka panjang, contohnya
·
ROE à naikkan laba dan/atau turunkan ekuitas
·
ROAà
naikkan laba dan/atau turunkan aktiva (kadang-kadang justru asset tetap)
·
Penekanan
kinerja keuangan berlebihan
2.
Ukuran tiap perspektif kunci
Ukuran kinerja berupa Key Performance Indicator (KPI). Salah satunya dengan
menggunakan denganBalanced Score
Card (BSC) yang mencakup 4 (empat) persepketif, yaitu:
·
pemegang
saham;
·
konsumen;
·
proses
internal; dan
·
produktivitas dan proses pembelajaran
karyawan.
PENGUKURAN
PROBABILITAS RISIKO
1.
Pendekatan Frekuensi
mengukur
probabilitas berdasarkan data yang dimiliki.
Contoh:
Data
menunjukkan selama 240 hari kerja dalam setahun, mesin rusak selama 20 hari,
maka probabilitas mesin rusak:
P (rusak) = 20 / 240 = 8,33%
2.
Pendekatan Binomia
Digunakan dalam
situasi:
·
Ada data historis tentang peristiwa
yang terjadi pada suatu lokasi;
·
Datanya dalam bentuk diskrit (angka
bulat tidak pakai desimal); dan
·
Diketahui sesuai dengan data
historis ada probabilitas berhasil dan gagal.
Jika memenuhi
kriteria tersebut, maka pendekatan binomial dapat digunakan dengan rumus sbb:
n!
b(x,n,p) = ----------------- px q n - x
x! (n – x)!
b(x,n,p)
= probabilitas terjadinya x dari n percobaan dengan kemungkinan p
berhasil;
x
= banyaknya
berhasil dalam n percobaan;
n
= banyaknya percobaan;
p
= kemungkinan berhasil;
q
= kemungkinan gagal atau (1 – p); dan
! = faktorial.
3.
Metode Poisson
Bisa digunakan
jika memenuhi kriteria berikut:
·
Ada ada historis tentang kejadian
yang serupa sebelumnya;
·
Datanya dalam bentuk diskrit; dan
·
Ada periode waktu ke depan yang
ditetapkan;
Rumus yang
digunakan sbb:
p(x) =
µx e - µ
x!
di mana:
p(x) = probabilitas
terjadinya x kejadian;
x = banyaknya
kejadian yang ingin diketahui;
µ = rata-rata
kejadian dalam satu periode;
e =
bilangan natural = 2,71828; dan
x! = faktorial
dari x.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Risiko
merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan.Lebih-lebih dalam bisnis
properti.Beberapa risiko yang sering muncul dalam dunia usaha jasa konstruksi
pada perusahaan developer properti, yang secara langsung dapat menimbulkan kerugian.Penelitian
ini termasuk penelitian deskriptif yaitu untuk melukiskan fenomena apa adanya.
Data deskriptif ini dikumpulkan dengan teknik kuisioner atau angket. Data yang
terkumpul dianalisis dengan langkah sebagai berikut:
1. tabulasi data, yang diperoleh
berdasarkan angket atau kuesioner yang ada diimasukkan kedalam tabel
2.
analisis
deskriptif dengan menggunakan Mean. Populasi penelitian adalah perusahan yang
bergerak di industri properti yang ada di DIY. Sampel responden digunakan
teknik random sampling. Dengan teknik tersebut, maka yang dijadikan sampel
responden adalah setiap karyawan yang bekerja pada perusahaan dengan
kualifikasi yang sesuai atau dianggap mampu memberikan jawabah sesuai dengan
kondisi perusahaan properti. Data dari DPD REI di DIY jumlah perusahaan
properti sebanyak 80perusahaan developer properti, dan diperoleh data di
lapangan yang masih aktif adalah sekitar kurang lebih 60 perusahaan. Dari
Populasi tersebut diambil sampel sebanyak 30 perusahaan dengan 40 orang
responden.
Harrah's Lake Tahoe Casino & Hotel - Mapyro
BalasHapusFind the best 과천 출장샵 prices 양산 출장안마 for Harrah's Lake 충주 출장샵 Tahoe Casino & 김해 출장샵 Hotel in Stateline. 화성 출장안마 See 176 photos, 1 review